Demikianlah Artikel Dari Balik Pohon | Catatan Azis Js Setyawan
Inilah artikel saya Dari Balik Pohon | Catatan Azis Js Setyawan, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Chord gitar lagu kali ini.
Anda sedang membaca artikel Dari Balik Pohon | Catatan Azis Js Setyawan dan artikel ini url permalinknya adalah http://tutorialkita76.blogspot.com/2015/03/dari-balik-pohon-catatan-azis-js.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Bukan gak mungkin kan? Seorang Oger kaya Shrek aja bisa dapetin hati putri Viona si anak raja. | mereka bilang gue terlalu banyak nonton film kartun, kebanyakan baca buku- bukunya Raditya Dika, juga kebanyakan makan keripik kentang yang dijual dikantin. Emang gue salah ya?
Gue Azis, tapi mereka biasa manggil gue dengan sebutan ‘Js / Ikeh’. mereka temen-temen kerja gue. Yah, walaupun sebenernya gue gak pernah suka dengan ‘nama’ pemberian mereka itu, tapi apa boleh buat, gue kalah jumlah sama mereka. Mereka bilang gue Ikeh. Tapi menurut gue, itu sih cuma perasaan mereka aja, atau mungkin emang selama ini ada yang salah dengan perasaan gue yang mengatakan bahwa gue bukan penikmat video JAV. Oke gue kalah, gue ngaku Gue suka kok koleksi video Jav... -_- normal kan kalo tiap orang ngerasain kalo dirinya itu orang yang paling baik, paling menarik di mata setiap orang, atau berhalusinasi bahwa diri lo adalah orang yang paling ganteng di antara temen-temen lo. Itu wajar, gue pernah baca buku tentang psikologis dasar, menurut gue gejala itu masih dalam batas kewajaran, selagi lo belum menunjukan gejala tingkat lanjut seperti jonging bertelanjang dada tengah malem keliling kampung, atau sering berdelusi menikahi salah satu member JKT48. Nah, itu baru gak normal!
Kalo yang lagi jalan kesini itu namanya NR. Anak perusahaan sebelah. Kenal? Boro-boro -_-. Gue cuma tau dia tinggal dimana, kalo hari senin sampe kamis dia pake sepatu yang warna item ada garis putihnya dikit, jum’at sabtu dia pake pantopel item mengkilap, selalu duduk di bangku paling pojok kalo lagi makan bareng temen-temen nya di kantin, kadang rambutnya dikuncir satu di belakang, kandang diurai gitu aja, *tapi gue lebih suka kalo dikuncir pake poni. Kalo pesen bakso di kantin, sukanya yang bening, gak pake kecap sama saos, sambelnya dibanyakin, gak usah pake seledri, minumnya es jeruk, sedotannya yang banyak. Kalo berangkat kerja dianter bokapnya, kalo pulang nyokapnya yang jemput. Bener kan gue bilang, gue gak kenal sama dia.
Hm, oke gue jujur. NR adalah salah satu alasan kenapa gue selalu makan keripik kentang ini dari balik pohon beringin di
sebelah kantin. Karena hanya dari sudut ini gue bisa lihat NR tanpa ketahuan sedang memperhatikan dia. Ada tiga hal yang
punya efek gravitasi di dunia gue, yang pertama bumi tempat gue berpijak sekarang. Kedua, keripik kentang yang entah kenapa selalu punya daya tarik tersendiri buat lidah gue. Yang terahir adalah NR, bidadari yang jatuh dan kesasar di mall ini.
‘orang yang sedang jatuh cinta merasakan apa yang tidak dirasakan mereka yang tidak sedang jatuh cinta’ begitu kata
seorang penyair dari novel yang pernah gue baca. Hm, dan gue rasa itu memang benar adanya. Apalagi dengan cinta diam-diam seperti yang sedang gue rasakan sekarang ini. Boro-boro ngomong langsung, ngeliat wajah imutnya itu dari jauh terus dia membalas pandangan gue aja udah cukup bikin gue gemeter gak karuan, serasa kaca mata tebel yang gue pake ini seakan mau pecah udah gak kuat menahan getaran yang timbul.
“Orang yang sedang jatuh cinta diam-diam mengisi catatan mereka dengan perasaan cinta yang tak tersampaikan.” Begitu
yang dibilang Raditya Dika dalam salah satu bukunya. Gak bisa dipungkiri, gue pun juga melakukan hal itu deh kaya nya. Blog gue yang sudah hampir empat tahun gue kandung pun gak luput menjadi sasaran curhat gue. Apalagi kalo bukan soal NR.
“Untuk kita yang hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap
esok lusa ia akan sempat membaca nya.” Nah apalagi yang ini, jelas gue banget! Penggalan kalimat dari Tere Liye dari salah satu novel best seller nya.
|×|
Gue selalu duduk disini waktu jam istirahat, padahal kantin masih sepi jam segini, tapi gak perlu waktu lama, banyak juga
yang dateng ke kantin yang letaknya di sebelah tempat dimana gue duduk sekarang. Gue jalan ke arah koperasi di sebelah kantin cuma untuk beli dua bungkus keripik kentang yang biasa gue makan, setuntasnya di koperasi.. gue sengaja gak beli minum di koperasi, gue jalan ke arah kantin dan bermaksud beli secangkir pop ice disono, gue tahu pada saat yang bersamaan NR sedang memesan semangkuk bakso yang biasa dia pesan, tanpa saus dan kecap, juga seledri, ditambah es jeruk sebagai minumnya. Sekarang dia tepat berada di samping kiri gue, posisi terdekat gue sama NR, bersanding tanpa kata, tanpa suara.. dan pada ahirnya.. semua berlalu begitu aja. NR yang sudah mendapatkan bakso yang ia pesan lekas menjauh menuju kursi pojok kantin bergabung dengan beberapa teman nya yang lain. Begitupun gue, “ikeh... Ikeh... ini pop ice nya..” begitu kata mas Ojo penjual pop ice di kantin memecah lamunan gue. Inilah yang setiap hari gue lakukan, tanpa bosen, tanpa kenal lelah, juga tanpa balas. Beginilah kisah cinta gue, memendam rasa dari balik pohon beringin tua ini, tatapan masih aja menuju ke arah dia yang duduk di pojok sana. Dengan dua bungkus keripik kentang di tangan gue sebagai saksi nya.
“untuk kita, yang terlalu malu walau sekedar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan berpapasan.” -Darwis Tere Liye.
"Gak akan ada ahir untuk cinta yang tak pernah termiliki, hanya puas dengan diam dari kejauhan, memandang si dia tanpa pernah ada rasa bosan. " - Azis Js Setyawan
Penulis : Azis Js Setyawan
Follow Twitter & Instagram Azis Js :
@75setyawan
0 Response to "Dari Balik Pohon | Catatan Azis Js Setyawan"
Posting Komentar